Investasi Properti – Pilihan instrumen investasi sekarang banyak sekali. Dulu yang paling terkenal ada saham, obligasi, dan properti.
Kini instrumen investasi banyak sekali bertebaran. Apalagi, kini banyak instrumen investasi yang transaksinya secara digital.
Seperti instrument investasi Peer to Peer Lending, Reksadana, dan Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
Tingginya minat pada investasi seperti Peer to Peer Lending, Reksadana, dan lainnya dipengaruhi oleh kemudahan transaksi yang didukung oleh aplikasi di smartphone.
Alhasil, banyak generasi milenial yang terjun ke investasi tersebut. Namun, buat millennial yang punya dana banyak lebih baik diinvestasikan pada bisnis properti.
Kenapa Investasi Properti?
Meskipun lebih konvensional, investasi properti tentu lebih menguntungkan. Dibanding investasi di Peer to Peer Lending yang margin keuntungannya lebih rendah, tentu investasi properti lebih menguntungkan.
Pertama, nilai jual properti selalu naik. Jadi, dengan membeli unit properti Rp 600 juta, maka dalam waktu setahun bisa tumbuh 10%. Dengan catatan lokasi properti strategis.
Kedua, wujud properti riil dan dimiliki secara penuh. Investasi properti asetnya berwujud dan dimiliki secara penuh, serta risikonya sangat kecil.
Berbeda dengan investasi di saham atau Peer to Peer Lending yang memiliki risiko default, akibat kecerobohan pengguna dana atau kondisi ekonomi yang buruk.
Ketiga, Properti bisa jadi sumber passive income yang menguntungkan. Anda punya properti seperti ruko, rumah, studio apartemen bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Di samping itu, properti seperti ruko, rumah, dan studio apartemen bisa disewakan kepada pihak lain. Jadi, properti bisa jadi sumber passive income yang menggiurkan.
Namun, tidak bijak jika hanya menyodorkan keuntungannya saja. Semua investasi tentu tetap saja ada kelemahannya. Termasuk investasi properti. Berikut kelemahan investasi properti.
Pertama, investasi properti di wilayah kota besar membutuhkan dana yang banyak. Jadi, tidak semua orang bisa untuk terjun ke bisnis yang modalnya besar ini.
Kedua, menjual unit properti tidak semudah membalikkan tangan. Dalam proses penjualan, dibutuhkan waktu yang lama. Alhasil, jika butuh uang cepat, menjual properti bukan solusi.
Ketiga, capital gain dari bisnis properti tidak bisa didapatkan dengan cepat. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun, agar nilai ekonomi properti tumbuh.
Nah, dari penjelasan di atas milenial bisa mengambil sikap untuk menentukan investasi di properti atau instrumen lainnya.
Semuanya memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun, investasi properti memiliki keunggulan risiko yang lebih kecil.
Investasi Properti dengan Keuntungan dan Kenaikan Investasi 12% Per Tahun
Bagi Anda yang mau investasi properti menguntungkan di Tangerang, maka properti persembahan Springhill Yume Lagoon bisa jadi pilihan yang menguntungkan.
Lokasi properti berada di Cisauk Tangerang. Dengan luas lahan 15 hektar, berisi hunian, fasilitas penunjang, serta ruang terbuka hijau yang sangat luas sekali.
Dengan menebus unit properti Springhill Yume Lagoon, maka Anda akan mendapatkan keuntungan dengan kenaikan 12% per tahun. Jadi, jelas menguntungkan sekali.
Unit tipe Sakura Springhill Yume Lagoon dibanderol dengan harga Rp 900 jutaan. Nah, jika Anda menebusnya sekarang, maka setahun mendatang bisa dijual dengan hasil margin keuntungan 12%.
Setahun saja, sudah 12%. Apalagi tahun-tahun berikutnya, tentu keuntungannya bakal berlipat ganda.
Investasi properti di Springhill Yume Lagoon menguntungkan, berkat dukungan aksesibilitas dan fasilitas yang sangat unggul.
Disediakan modern clubhouse, area komersial, dan taman bermain. Aksesibilitas unggul, hanya 10 menit ke Stasiun Cisauk.
Jadi, bagi Anda yang mau investasi properti dengan kenaikan keuntungan 12% per tahun, maka pilih properti Springhill Yume Lagoon, perumahan Tangerang yang unggul. Anda bisa menebus unitnya sekarang juga dengan menghubungi agen properti terpercaya Prime360. (AS)